
Interogasi - Jakarta - Usai menggelar rapat tertutup Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Wapres terpilih Jusuf Kalla di Kantor Transisi, telah memutuskan 34 kementerian yang akan membantunya selama lima tahun kepemimpinannya ke depan, Senin (15/9).
Rapat keputusan tersebut juga dihadiri anggota Tim Transisi, Rini Soemarno, Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Akbar Faisal dan Eko Putro Sandjojo.
Banyak pengamat menilai hal ini mulai terlihat kepalsuan janji-janji Jokowi, bahkan Jokowi terkesan pandai memutar balikkan kata-kata janji yang pernah dia ucapkan.
1. Janji tidak bagi-bagi kursi
Pernyataan Jokowi yang memberikan 16 kursi menteri untuk partai politik". Dan Publik menilai bahwa ini jelas-jelas termasuk dalam politik bagi-bagi kursi.
Menurut Jokowi, politik bagi-bagi kursi hanya dapat dilakukan saat Pilpres belum berlangsung, sedangkan kondisi sekarang Jokowi telah di nyatakan sebagai pemenang pemilu sehingga membagi kursi menteri untuk partai politik yang mendukung adalah sah-sah saja.
2. Janji bentuk kabinet profesional
Masih ingat soal janji Jokowi sewaktu kampanye, yang menginginkan kabinet profesional?
Jokowi menegaskan akan ada 34 menteri yang membantunya di pemerintahan. Namun tidak semua pos kementerian diisi figur profesional. Ada 18 kementerian disediakan untuk kalangan profesional, 16 sisanya jatah parpol.
Jokowi ingin membentuk kabinet yang kuat. Walau berasal dari partai, untuk itu Jokowi menyebutnya dengan sebutan "Profesional Partai". (Wan)
0 coment rios: