by 
Interogasi - Jakarta - Usai sengketa Pilpres, Mantan Ketua Tim 'Pemenangan Prabowo-hatta' Mahfud MD berencana akan kembali menekuni profesi yang sempat ditinggalkan. Ditanya soal Koalisi Merah Putih , masih tetap solid dan tidak akan berubah.
"Saya mengajar. Selama saya di Jakarta sejak tahun 2000, jadi menteri itu saya ngajar sampai menjadi Ketua MK ngajar di banyak universitas. Nah sekarang setelah Pilpres, peluang saya untuk ngajar terbuka lagi. Saat menjadi Ketua MK, saya ngajar di UNDIP, UGM, UNS, UII Lampung. Sekarang kembali lagi yang dulu, ada 12 universitas. Jadi kesibukan tidak berkurang," ungkap Mahfud MD, di sela-sela acara silahturahmi masyarakat Madura se-Jabodetabek, di Ball Room Hotel NAM Center, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2014).
Mahfud menerangkan, ke-12 universitas tempat dia mengajar itu antara lain adalah Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) Lampung, dan Universitas Negeri Semarang.
Menurutnya, keputusan menjadi dosen, sebenarnya merupakan bentuk sikap untuk tetap mendukung Prabowo-Hatta dan Koalisi Merah-Putih atau koalisi permanen. Menurut dia, pasca diputusnya persidangan MK pada 21 Agustus 2014 lalu, menjadi momentum dirinya mengabdi kepada negeri dengan menjadi dosen di beberapa universitas.
Mahfud menambahkan, dia tetap solid dan terus berkomunikasi dengan anggota Koalisi Merah Putih.
Mahfud juga mengaku, hingga sekarang masih aktif melakukan komunikasi intensif dengan Prabowo Subianto, capres dengan nomor urut satu di Pilpres 2014. "Sampai saat ini masih intensif melakukan komunikasi," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Saat ditanya wartawan kemungkinan berubah haluan mendukung Jokowi-JK, Mahfud menolak. "Nggak, nggak, nggak, pokoknya saya punya fatsun politik," kata Mahfud MD. (Nefos)
0 coment rios: