Sabtu, 25 Juli 2015

"Bisnis Esek-esek" Galpanas Semarang Kembali Bergeliat


Interogasi - Semarang - Kawasan pelacuran di Galpanas Ungaran Semarang, kembali bergeliat dalam bisnis esek-esek. Suara gemuruh musik dari setiap rumah karaoke dan warung yang ada di lingkungan, memancing para lelaki hidung belang  mampir di kawasan tersebut.

Pasca Lebaran ini, belum terlihat rame seperti biasanya, perempuan yang tampak masih terlihat sama tidak ada penampakan wajah baru di sana, seperti sebelum Lebaran.

Hal inilah yang disampaikan salah seorang pemilik warung. Menurutnya, wanita yang ada masih sama seperti yang sebelumnya. “Nggak ada cewek baru, semuanya masih stok lama. Nggak ada yang berbeda, paling kalau ada yang baru larinya ke Bandungan om” katanya di sela-sela hembusan rokok.

Dikatakan Budi, sejak tahun lalu memang tak pernah ada lagi wanita penghibur pendatang baru yang terlihat di kawasan tersebut. Pasalnya, ia menilai, bisnis esek-esek yang ada di kawasan itu memang khusus untuk kelas menengah bawah. “Kalau memang ada yang baru, pastinya nggak akan ke sini. Di sini kan tempat buangan,” ujarnya.

Menurutnya, lokalisasi Galpanas saat ini hanya dihuni oleh wanita paruh baya. Dari situ, dapat diambil kesimpulan kalau kawasan tersebut merupakan lokasi buangan yang tak terlalu diminati oleh penjaja cinta yang banyak duitnya. “Cewe-cewe di sini paling banyak umurnya 35 tahun, sedangkan yang 30 tahun kebawah hanya beberapa saja. Jadi kalau dimana-mana sudah nggak laku, baru pindah ke kawasan ini,” ujarnya.

Kondisi yang dinilai cukup meresahkan pada kawasan pelacuran itu juga karena letaknya yang berada di kawasan lingkungan pabrik, sehingga berdampak buruk pada karyawan pabrik yang tinggal di lingkungan tersebut.

Bagikan

0 coment rios: