
Interogasi - Beijing - Diberitakan Reuters, Minggu (2/8), Kepolisian China menyita ribuan botol minuman keras beralkohol yang dicampur obat disfungsi ereksi, Viagra di dua pabrik minuman keras Guikun dan Deshun di kota Liuzhou, Guangxi. Kedua pabrik ini kedapatan memasukkan serbuk Sildenafil, atau yang dikenal sebagai Viagra, ke tiga produk minuman baijiu mereka.
Baijiu adalah minuman keras khas China dengan kandungan alkohol 40-60 persen, terbuat dari gandum dan memiliki harga tinggi. Produk yang dicampur Viagra ditulis dalam label "menjaga kondisi kesehatan".
Viagra dilarang penggunaannya untuk campuran makanan di China karena dianggap tidak aman bagi penderita gangguan kardiovaskular. Selain itu Viagra dibatasi penggunaannya, maksimal satu dosis per hari.
Polisi China telah menyita 5.357 botol miras yang dicampur Viagra, 1.124 alkohol mentah dan serbuk sildenafil, total bernilai hingga lebih dari 700 ribu yuan atau Rp1,5 miliar, bedasarkan pernyataan Badan Obat dan Makanan Liuzhou di situs mereka akhir pekan lalu.
Ini bukan kali pertama baijiu dicampur Viagra di China. Sebelumnya tahun lalu pengusaha di Provinsi Hubei ditahan atas kasus yang sama.
Pelanggaran peraturan keamanan makanan menjadi masalah yang terus terjadi di China. Masyarakat negara itu dihantui oleh makanan beracun atau palsu yang beredar cepat.
Juni lalu, aparat menyita daging selundupan senilai 3 miliar yuan, beberapa di antaranya telah membusuk dan berusia lebih dari 40 tahun.
Tahun 2013, polisi membongkar praktik penjualan daging tikus dan mamalia kecil lainnya dengan label daging domba senilai US$1 juta. (CNN)
0 coment rios: