Pencuri Berlian Kerajaan Saudi Jadi Biksu untuk Tebus Dosa

Interogasi - Bangkok - Takselamanya orang jahat akan terus melakukan kejahatannya. Seorang Pencuri berlian Kerajaan Arab Saudi, Kriangkai Techamong dikabarkan baru saja mengabdikan diri menjadi seorang biksu agama Buddha untuk menebus dosanya tersebut.

“Saya yakin bahwa semua kemalangan saya selama ini akibat kutukan berlian biru yang saya curi dari Saudi, jadi saya memutuskan untuk menjadi biksu sepanjang sisa hidup saya demi menebus karma buruk tersebut," ujar dia, sebagaimana disunting dari Asian Correspondent, Kamis (17/3/2016).

Warga Thailand itu dilaporkan mencuri berlian seberat 50 karat milik Kerajaan Saudi saat bekerja sebagai tukang kebun di istana Pangeran Faisal bin Fahd pada 1989.

Niat jahat itu muncul pada suatu malam. Ia mengendap-endap ke kamar sang pangeran, membuka peti brankasnya dan mengambil berlian seberat 90 kilogram itu dari dalamnya lalu lari. Jika diuangkan, keuntungan yang ia peroleh bisa mencapai USD20 juta atau Rp261 miliar.

Namun, setelah membawa kabur berlian berharga itu. Ia dan keluarganya malah ditimpa kemalangan beruntun. Ia juga dipenjara selama lima tahun setelah ketahuan.

“Sebelum sempat dijual, saya tertangkap. Berlian itu disita polisi dan dikembalikan kepada pemilik sebenarnya. Tapi katanya sampai kini perhiasan itu masih dianggap hilang oleh Saudi karena hanya sebagian kecil yang kembali,” tuturnya.

Saudi curiga, polisi Thailand telah mengambil keuntungan bagi mereka sendiri. Kemudian mengembalikan sisanya untuk menutupi perbuatan mereka.

Kerajaan Timur Tengah itupun lantas mengirim tim untuk menginvestigasi kasus pencurian ini. Sehari setelah kehadiran pebisnis asal Saudi ke Bangkok, tiga diplomat Saudi dieksekusi mati di tempat.

Seorang polisi senior, Somkid Boonthanom bersama empat bawahannya didaulat menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan perwakilan Saudi tersebut. Akan tetapi, proses hukum mereka dilindungi pemerintah.

Isunya, kejadian inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab retaknya hubungan antara Riyadh dan Bangkok. Faktanya, hingga saat ini, Saudi tidak memiliki Kedutaan Besar di Thailand dan warganya juga dilarang mengunjungi Negeri Gajah Putih.  (sumber)

Bagikan