
Hikmah - Kisah seorang Pemimpin yang bijaksana ini patut di jadikan panutan oleh para pemimpin di Negeri kita, sebuah kisah UMAR bin al-Khathab yang dikenal sebagai sosok pemimpin yang cinta pada umatnya. Sahabat Rasulullah itu tak senang jika ada rakyatnya yang kesusahan.
Pada suatu hari Umar bin al-Khathab menyuruh seseorang menyembelıh seekor unta agar dagingnya bisa dibagi-bagikan kepada penduduk Madinah.
Kemudian orang-orang memisahkan bagian yang paling enak dari hewan sembelihan itu untuk diberikan kepada Umar. Ketika disajikan, Umar mendapati punuk dan hati unta di hadapannya. Umar pun bertanya: “Dari mana ini?” Seseorang menjawab: “Dari unta yang disembelih hari ini.”
Umar lantas berkata sambil menyingkirkan makanan itu: “Bagus, bagus! Akulah penguasa terburuk jika aku menyantap daging yang enak ini, sedangkan orang banyak tulangnya.”
Maka Umar memanggil pelayannya yang bernama Aslam seraya berseru: “Angkat nampan (berisi punuk dan hati unta) itu, lalu berikan aku roti kering dan minyak samin!”
Sikap Umar bin al-Khathab dalam kisah di atas: “Sosok bakim (pemimpin umat) seperti ini tidak akan kita temukan berada di posisi terdepan suatu rombongan, tidak pula di muka iring-iringannya, kecuali jika terdapat bahaya yang mengancam mereka.
Ketika tidak ada bahaya yang mengancam dia akan selalu berada di tempat duduknya yang paling belakang dan di barisan yang paling akhir. Tidaklah posisi demikian diambilnya melainkan untuk menjaga rombongan tersebut dan demi memastikan bahwa jika terdapat banyak kenikmatan yang diperoleh, dia tidak akan menerimanya sebelum nikmat-nikmat itu dirasakan semua rakyatnya secara merata.
Sumber Buku 10 Sahabat Nabi Dijamin Surga halaman 139-141 karya Muhammad Ahmad Isa.