
Interogasi - Jakarta - Setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk negosiasi kenaikan harga BBM di lakukan sekarang sebelum SBY lengser tidah membuahkan hasil, presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo mengaku tengah melakukan penghitungan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ini juga berkaitan dengan makin kuatnya desakan menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Masih dalam kalkulasi, penghitungan," kata sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut di Balaikota, Jakarta, Jumat (29/8).
Jokowi menegaskan, idealnya anggaran subsidi BBM dialihkan ke sektor-sektor penting pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain sektor pendidikan dan kesehatan, sektor usaha produktif dan produksi rumahan dinilai layak mendapatkan alokasi dana dari subsidi BBM.
"Tapi lebih baik memang ada pengalihan subsidi kepada usaha produktif, ke usaha di kampung, usaha-usaha rumah tangga di kampung, petani untuk pupuk, nelayan untuk solar, mesin, dan lain-lain," ucap Jokowi.
Agar subsidi lebih tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berhak, pencairannya akan disalurkan melalui kartu. Untuk itu perlu dipertimbangkan dari sisi sistem dan infrastrukturnya. "Sistem kartu," singkat Jokowi.
0 coment rios: